Masjid Al-Aqsha DULU
Masjid Al-Aqsa, juga
ditulis Al-Aqsha (bahasa Arab:المسجد الاقصى, Al-Masjid Al-Aqsha (bantuan·info), arti harfiah: "masjid
terjauh") adalah salah satu tempat suci agama Islam
yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Kompleks
tempat masjid ini (di dalamnya juga termasuk Kubah
Batu) dikenal oleh umat Islam
dengan sebutan Al-Haram Asy-Syarif atau "tanah suci
yang mulia". Tempat ini oleh umat Yahudi dan Kristen dikenal
pula dengan sebutan Bait Suci (bahasa
Ibrani: הַר הַבַּיִת, Har haBáyit, bahasa
Inggris: Temple Mount), suatu tempat paling suci dalam agama
Yahudi yang umumnya dipercaya merupakan tempat Bait Pertama dan Bait Kedua
dahulu pernah berdiri.
Masjid Al-Aqsa secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga oleh umat Islam. Muslim percaya bahwa Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Mekkah ke Al-Aqsa dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Kitab-kitab hadist menjelaskan bahwa Muhammad mengajarkan umat Islam berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat salat adalah Ka'bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah, hingga sekarang.[5] Pengertian Masjid Al-Aqsa pada peristiwa Isra' Mi'raj dalam Al-Qur'an (Surah Al-Isra' ayat 1) meliputi seluruh kawasan Al-Haram Asy-Syarif.[6]
Masjid Al-Aqsa pada awalnya adalah rumah ibadah kecil yang didirikan oleh Umar bin Khattab, salah seorang Khulafaur Rasyidin, tetapi telah diperbaiki dan dibangun kembali oleh khalifah Umayyah Abdul Malik dan diselesaikan oleh putranya Al-Walid pada tahun 705 Masehi. Setelah gempa bumi tahun 746, masjid ini hancur seluruhnya dan dibangun kembali oleh khalifah Abbasiyah Al-Mansur pada tahun 754, dan dikembangkan lagi oleh penggantinya Al-Mahdi pada tahun 780. Gempa berikutnya menghancurkan sebahagian besar Al-Aqsa pada tahun 1033, namun dua tahun kemudian khalifah Fatimiyyah Ali Azh-Zhahir membangun kembali masjid ini yang masih tetap berdiri hingga kini. Dalam berbagai renovasi berkala yang dilakukan, berbagai dinasti kekhalifahan Islam telah melakukan penambahan terhadap masjid dan kawasan sekitarnya, antara lain pada bagian kubah, fasad, mimbar, menara, dan interior bangunan. Ketika Tentara Salib menaklukkan Yerusalem pada tahun 1099, mereka menggunakan masjid ini sebagai istana dan gereja, namun fungsi masjid dikembalikan seperti semula setelah Shalahuddin merebut kembali kota itu. Renovasi, perbaikan, dan penambahan lebih lanjut dilakukan pada abad-abad kemudian oleh para penguasa Ayyubiyah, Mamluk, Utsmaniyah, Majelis Tinggi Islam, dan Yordania. Saat ini, Kota Lama Yerusalem berada di bawah pengawasan Israel, tetapi masjid ini tetap berada di bawah perwalian lembaga wakaf Islam pimpinan orang Palestina.
Pembakaran
Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam yang saat
ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan mimbar kuno Shalahuddin Al-Ayyubi terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim penguasa Kerajaan Yordania telah
menggantinya dengan mimbar baru yang dikerjakan di Yordania[8],
meskipun ada pula yang menyatakan bahwa mimbar buatan Jepara digunakan di
masjid ini.....
source:
Masjid Al Aqsha SEKARANG
Maimunah
binti Sa’ad dalam hadits tentang berziarah ke Masjid Al-Aqsa menyebutkan:
"Ya Nabi Allah, berikan fatwa kepadaku tentang Baitul Maqdis". Nabi
berkata, "Tempat dikumpulkannya dan disebarkannya (manusia). Maka
datangilah ia dan salat di dalamnya. Karena salat di dalamnya seperti salat
1.000 rakaat di selainnya". Maimunah berkata lagi: "Bagaimana jika
aku tidak bisa". "Maka berikanlah minyak untuk penerangannya. Barang
siapa yang memberikannya maka seolah ia telah mendatanginya.
Sering keliru dengan masjid Al-Aqsha? |
Posisi Masjid Al-Aqsha di belakang Al-Sakhrah |
Kompleks tempat masjid Al-Aqsha (di dalamnya juga termasuk Kubah Batu) dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Al-Haram Asy-Syarif atau "tanah suci yang mulia" |
Dinding dan tiang masjid yang retak karena penggalian yang dilakukan dibawah tanah Masjid Al-aqsha |
Penggalian Persis dibawah Masjid Al-Aqsa |
Dinding dan tiang masjid yang retak karena penggalian yang dilakukan dibawah tanah Masjid Al-aqsha |
Dinding dan tiang masjid yang retak karena penggalian yang dilakukan dibawah tanah Masjid Al-aqsha |
Dinding dan tiang masjid yang retak karena penggalian yang dilakukan dibawah tanah Masjid Al-aqs |
source:
Google image
Masjid Al Aqsa YANG AKAN DATANG
Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus
(Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi
hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat,
yaitu Isa Alaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur
Damaskus.
Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam
shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat
Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau
pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi
ma'mum." Sesudah shalat, mereka
bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang
dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin
Dajjal.
Perang ini terjadi dimana? Persisnya saya tidak
tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits, ketika melihat Isa
As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut" lalu berusaha kabur. Ia dikejar
terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu
masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu
mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya
pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.
Kekhalifahan nanti pusatnya dimana? Pusatnya di
Baitul Maqdis.
Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi
kemudian?
Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran
akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa
tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin
sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam.
Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup
udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhi rlah umur
ummat Islam.
Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat.
Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, karena tidak ada lagi amar
ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu
bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan,
sehingga datanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak
akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.
Wallaahu A'lam
source:
by: firmanendahaji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar